SUPERVISI ARTISTIK
KONSEP DAN TAHAPAN
SATRIA IRWANDI
Mahasiswa pascasarjana UM
E-mail: smart.satria@gmail.com,
http://satriairwandi.blogspot.com/
Teaching is not merely as a science but also an
art so the successful
learning cannot be measured by
the success of other learning different agents and
different contexts so that his artistic
approach also recommends that
supervisors observe, feel and appreciate the learning undertaken by teachers.
Supervisors can apply
this artistic approach
with several steps,
namely when will supervise must not
have the pretension Whatever about learning
to be in supervision,
conduct observations of the teachers who are teaching, giving an interpretation of the formal observations, compile
the results in a
narrative interpretation description
learning in accordance with the
reality, present the results of interpretation of teaching to teachers and feedback
from teachers in
discussions of the supervision
conducted
Mengajar bukan
semata-mata sebagai science tapi juga merupakan suatu art sehingga
keberhasilan pembelajaran tidak dapat diukur dengan keberhasilan pembelajaran
yang lain yang berbeda pelakunya dan berbeda konteks nya sehingga pendekatan
artistik merekomendasikan agar supervisor turut mengamati, merasakan dan
mengapresiasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Supervisor dapat
mengaplikasikan pendekatan artistik ini
dengan beberapa langkah yaitu pada saat akan melakukan supervisi tidak boleh
punya pretensi apapaun tentang pembelajaran yang akan di supervisi, mengadakan
pengamatan terhadap guru yang sedang mengajar, memberikan interpretasi atas
hasil pengamatan secara formal, menyusun hasil interpretasi secara narasi yang
mendeskripsikan pembelajaran sesuai dengan kenyataan, menyampaikan hasil interpretasi
mengajar kepada guru dan feedback
dari guru dalam diskusi terhadap supervisi yang dilakukan
Kata kunci : Supervisi
artistik, konsep, pemahaman pendekatan, tahapan,pelaksanaan
Pendahuluan
“Artistic
supervisors must be connoisseurs of teaching - able to see the subtleties of
the complexity of teaching.”(Eisner:1982)
Seorang Supervisor Artistik harus
ahli dalam mengajar dan mencintai dunianya – sehingga mampu melihat seluk-beluk kompleksitas mengajar(Eisner:1982)
Kutipan diatas memberikan kita gambaran
tentang pentingnya supervisi dengan pendekatan artistik dimana supervisor dalam
melakukan yang melihat guru dan siswa dan lingkungan dalam sudut pandang
artistik sebagai satu kesatuan pengawasan yang bukan hanya didasarkan pada
sudut pandang imu pengetahuan namun pada makna pembelajaran yang tidak bisa
dipisahkan dan saling mendukung satu sama lain sehingga supervisor harus
mengetahui konsep dan tahapan dari pendekatan artistik dalam supervisi
Supervisi
artistik dalam konsep
Supervisi artistik dapat dikatakan sebagai antitesa terhadap supervisi
ilmiah. Supervisi ini bertolak dari pandangan bahwa mengajar, bukan semata-mata
sebagai science tapi juga merupakan suatu art. Dalam
sudut pandang pendekatan artistik, keberhasilan pembelajaran tidak dapat diukur
dengan keberhasilan pembelajaran yang lain yang berbeda pelakunya dan berbeda
konteks nya.Sehingga pendekatan artistik merekomendasikan agar supervisor turut
mengamati, merasakan dan mengapresiasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru, Oleh karena itu pendekatan yang digunakan dalam meningkatkan kinerja
mengajar guru juga harus mempertimbangkan dimensi tersebut.
Berikut ini beberapa pendapat mengenai konsep dan pengertian supervisi :
Elliot W. Eisner (1982) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan pendekatan
supervisi artistik, ialah pendekatan yang menekankan pada sensitivitas, perceptivity,
dan pengetahuan supervisor untuk mengapresiasi segala aspek yang terjadi di
kelas, dan kemudian menggunakan bahasa yang ekspresif, puitis serta ada kalanya
metaforik untuk mempengaruhi guru agar melakukan perubahan terhadap apa yang
telah diamati di dalam kelas. Dalam supervisi ini, instrumen utamanya bukanlah
alat ukur atau pedoman observasi, melainkan manusia itu sendiri yang memiliki
perasaan terhadap apa yang terjadi. Tujuan utama pendekatan ini adalah untuk
meningkatkan kualitas kehidupan (suasana) kependidikan di sekolah.
"An artistic approach to supervision would attend to the expressive
character of what teachers and students are doing, the meta messages contained
in the explicit actions they engage in. It would attempt to understand the kind
of experience that pupils and teachers have, and not simply describe or count
the behaviors they display. What the situation means to the other people who
are in it and how the actions within the situation convey or create such
meaning are the phenomena of interest in an artistic approach to supervision (Eisner1982:p.
62)."
"
Supervisi dengan pendekatan artistik
menghadirkan karakter ekspresif
tentang apa yang dilakukan oleh para guru dan siswa, menampilkan satu pesan pembelajaran yang sangat bermakna yang terkandung dalam tindakan eksplisit mereka
yang
terlibat dalamnya. Pendekatan ini berupaya untuk
memahami jenis pengalaman yang siswa dan guru miliki, dan bukan hanya menggambarkan atau menghitung perilaku yang
mereka tampilkan juga Penyampaian tentang pemahaman
arti kepada orang-orang lain yang sedang di dalamnya
dan bagaimana tindakan dalam
situasi menyampaikan atau menciptakan makna tersebut
dalam
proses pembelajaran merupakan fenomena yang menarik dalam
supervisi dengan
pendekatan artistik (Eisner:1982:p. 62). "
Selanjutnya kata
artistik diselaraskan dengan musik. Seorang pendengar musik yang baik bukan
hanya mendengar tetapi menyimak musik tersebut. Demikian juga dengan kerja
seorang supervisor, ketika melihat seorang guru mengajar, ada dua hal yang
harus diperhatikan. Pertama adalah yang berkaitan dengan karakter dan kualitas
pengajaran sebagai suatu keseluruhan dan juga berbagai macam bagian yang ada
didalamnya. Hal kedua adalah bahwa setiap guru mempunyai gaya dan kekuatan
mereka sendiri. Seorang supervisor yang berorientasi artistik mampu mengenali
gaya tersebut dan akan membantu guru tersebut mengembangkan gaya tersebut ke
arah yang positif.
Pada
hakikatnya pendekatan artistik dibagi menjadi dua konsep pemahaman yaitu
pemahaman melalui supervisi pembelajaran dengan pendekatan artistik dan melalui
observasi siapa saja yang terlibat dalam kegiatan supervisi tersebut.
Adapun
definisi pendekatan artistik dalam
supervisi pembelajaran adalah suatu pendekatan yang menyadarkan pada
kepekaan, persepsi dan pengetahuan supervisor sebagai sarana untuk
mengapresiasikan kejadian kejadian pembelajaran yang bersifat subtle (halus) dan sangat bermakna didalam kelas.(Ali Imron:2011:51)
Pada
Pemahaman observasi artistik melalui observasi siapa yang terlibat pendekatan
supervisi dimana supervisor mengobservasi situasi dan kondisi pembelajaran
secara utuh dan menyeluruh.sehingga dapat mengapresiasikan karakteristik dan
kualitas penampilan pembelajar secara utuh.
Tahapan
pendekatan supervisi artistik
Supervisor
dapat mengaplikasikan pendekatan
artistik ini dengan beberapa langkah :
·
Pada saat akan melakukan observasi
artistik supervisor tidak boleh punya pretensi apapaun tentang pembelajaran
yang akan di supervisi. Sehingga gambaran pembelajaran baru dapat digambarkan
setelah betul-betul menyaksikan proses pembelajaran.
·
Mengadakan pengamatan terhadap guru yang
mengajar dengan cermat, teliti, utuh dan menyeluruh serta berulang-ulang dan
tidak hanya terpaku pada situasi didalam kelas namun harus berani melihat
interelasi kehidupan kelas, sekolah dan diluar kelas dan sekolah.
·
Memberikan interpretasi atas hasil
pengamatan secara formal. dan dilakukan saat pengamatan berlangsung pada
kejadian-kejadian pembelajaran agar makna yang dikandung dapat ditangkap
·
Menyusun Hasil interpretasi secara
narasi yang menggambarkan pembelajaran sesuai dengan kenyataan.dalam bentuk
tulisan agar dapat dipahami oleh guru secara berulang-ulang
·
Menyampaikan hasil interpretasi mengajar
yang sudah dinarasikan kepada guru yang
dapat dilakukan secara tertulis atau lisan yang berisi kritik-kritik atas
pembelajaran dengan tidak memvonis guru namun sebagai refleksi atas hasil
pengamatan yang disampaikan dengan santun dan trik serta seni tersendiri
·
Balikan dari guru terhadap supervisi
yang dilakukan oleh supervisor dalam diskusi yang memungkinkan guru dan
supervisor mengemukakan visi masing-masing atas pembelajaran yang berlangsung.
Rangkuman
Supervisi artistik dapat dikatakan sebagai antitesa terhadap supervisi
ilmiah. Supervisi ini bertolak dari pandangan bahwa mengajar, bukan semata-mata
sebagai ilmu pengetahuan tapi
juga merupakan suatu seni .
Dalam
sudut pandang pendekatan artistik, keberhasilan pembelajaran tidak dapat diukur
dengan keberhasilan pembelajaran yang lain yang berbeda pelakunya dan berbeda
konteks nya namun segala aspek yang menyangkut guru,siswa,sekolah dan
lingkungan serta masyarakat mempunyai peran penting dalam pembelajaran.
Pertanyaan :
1. Jelaskan
dengan singkat konsep Supervisi artistik dalam pembelajaran.
2. Jelaskan
mengapa kriteria keberhasilan pembelajaran menurut pendekatan artistik tidak
dapat di generalisasi.
3. Analisilah
kekurangan pada tahapan dalam pelaksanaan supervisi artistik
4. Analisislah
peran dari supervisor dalam supervisi artistik
5. Apa
saja kontribusi supervisi artistik dalam pembelajaran.
Jawaban :
1.
Konsep supervisi artistik adalah pendekatan supervisi yang menekankan pada sensitivitas, perceptivity,
dan pengetahuan supervisor untuk mengapresiasi segala aspek yang terjadi di
kelas, dan kemudian menggunakan bahasa yang ekspresif, puitis serta ada kalanya
metaforik untuk mempengaruhi guru agar melakukan perubahan terhadap apa yang
telah diamati di dalam kelas.
2. Supervisi melalui pendekatan
artistik memandang bahwa keberhasilan atau indikator keberhasilan sebuah
pembelajaran bukan hanya terletak pada komponen pembejaran yang tampak atau tervisualisasi
namun juga dipengaruhi oleh faktor faktor lain yang ada pada siswa,guru,sekolah
dan lingkungan yang merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
3. Pada prinsipnya tahapan pada pendekatan supervisi artistik sudah lengkap
dan sudah dikatakan dapat merekam seluruh proses pembelajaran yang disupervisi
namun pada tahapan terakhir pada penedeakatan supervisi artistik peranan
supervisor masih dominan.
4. Peran supervisor pada pendekatan supervisi artistik sangat dominan
disamping peran guru sebagai obyek supervisi sehingga seorang supervisor yang
menggunakan pendekatan artistik haruslah orang yang benar-benar ahli dalam
pembelajaran dan memilki concern yang besar terhadap dunia pendidikan.
5. Kontribusi supervisi artistik pada
pembelajaran apabila diterapkan adalah pada peningkatan kualitas pembelajaran
yang ada dikelas dan memberikan motivasi pada guru karena dengan adanya
supervisor yang concern terhadap
dunia pendidikan memberikan wawasan kepada guru khususnya guru-guru muda yang
memilki idealisme terhadap dunia pendidikan.
GLOSARIUM
Antitesa
Penyatuan pendapat yang bertentangan
Artistik
Mempunyai nilai seni
Ekspresif
Tepat (mampu) memberikan
(mengungkapkan) gambaran, maksud, gagasan, perasaan
Interpretasi
Pemberian kesan, pendapat, atau
pandangan teoretis thd sesuatu; tafsiran
Karakteristik
Suatu sifat yang khas, yang
melekat pada seseorang ataupun suatu objek
Metaforik
Cara pemakaian kata atau kelompok
kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang
berdasarkan persamaan atau perbandingan.
Narasi
Pengisahan suatu cerita atau
kejadian
Observasi
Peninjauan secara cermat
Perceptivity
Pengartian sesuatu
Refleksi
Gerakan, pantulan di luar kemauan
(kesadaran) sebagai jawaban suatu hal atau kegiatan yang datang dari luar
Science
Ilmu pengetahuan
Supervisi
pengawasan utama; pengontrolan
tertinggi; penyeliaan
Sensitivitas
Perihal cepat menerima
rangsangan; kepekaan
Subtle
Kehalusan; halus;
tipis; tersembunyi; cerdik; rumit; canggih
DAFTAR PUSTAKA
Ali
imron,2011, Supervisi Pembelajaran Tingkat Satuan Pendidikan.Jakarta: Bumi
Aksara
Hatopik Cahyono,2013.Mengintegrasikan
Pendekatan Ilmiah, Artistik, dan Klinik dalam Supervisi Pembalajaran | - dari Academia.edu( online) (http://www.academia.edu/) diakses 13 september 2014
Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Rebecca west burn, Eisner Artistic
Supervision Notes, (Online), (http://www.rebeccawestburns.com/index.php?option=com_k2&view=item&id=89:eisner-artistic-supervision-notes&Itemid=187),
diakses 13 September 2014
Suhanasution,2011.Pengawas
Pendidikan;Pendekatan Artistik Supervisi,(Online), (http://suhanasution.blogspot.com/2011/04/pendekatan-artistik-supervisi.html) diakses 10 September 2014